Kamis, 28 Agustus 2014

Empat status aktivitas gunung berapi di Indonesia :
1.  Aktif Normal (Level 1), tidak ada pergerakan magma.
2.   Waspada (Level 2), magma di perut bumi mulai bergerak menanjak naik sehingga menghasilkan lonjakan jumlah gempa vulkanik dalam dan dangkal. Emisi gas vulkanik mulai meningkat namun belum diiringi dengan deformasi tubuh gunung. Dalam status ini masyarakat musti sudah meningkatkan kewaspadaannya dan bersiap-siap menata barang-barang yang dibutuhkan dalam rangka evakuasi kelak.
3.   Siaga (Level 3). Magma telah bergerak dalam perut bumi sehingga mulai memasuki tubuh vulkanik. Akibatnya gelombang gempa vulkanik dalam dan dangkal serta emisi gas vulkanik terus terjadi, diiringi dengan mulai terdeformasinya tubuh gunung. Terjadi erupsi namun intensitasnya rendah sehingga belum mengancam pemukiman manusia.
4.  Awas (Level 4), yang secara umum terjadi saat intensitas erupsi kian meningkat sehingga mulai mengancam pemukiman manusia. Dalam status ini radius kawasan terlarang kian diperluas.


Gambar sederhana tahap erupsi freatik yang tak disusul magmatik. Keterangan: 1=tubuh gunung berapi, 2=air bawah tanah di sekitar puncak,3=kubah lava,4=uap air yang terbentuk akibat pemanasan air bawah tanah,5: aliran gas-gas vulkanik bersuhu tinggi. A = sebelum erupsi terjadi, gas vulkanik bersuhu tinggi mulai memanaskan air bawah tanah di dasar kubah lava hingga membentuk uap superpanas bertekanan tinggi. B = saat tekanannya sudah tak sanggup ditahan batuan kubah lava , uap air pun menyembur keluar bersama gas-gas vulkanik panas serta debu dan bongkahan bebatuan yang berhasil digerus dari dinding saluran magma. C = begitu gas dan uap air keluar dari saluran magma, erupsi pun berhenti karena tenaga penggeraknya sudah hilang. Sumber: Sudibyo, 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar